1. Apakah demam itu?
- Demam merupakan reaksi pertahanan tubuh terhadap infeksi atau masuknya benda asing ke dalam tubuh.
- Demam merupakan salah satu gejala penyakit, jadi harus diketahui penyakit yang mengakibatkan demam untuk menentukan pengobatannya.
- Gejala-gejala lain yang mengikuti demam: sakit kepala, mual-muntah, nyeri otot, dehidrasi dsb
2. Berapakah suhu tubuh yang termasuk demam?
- Pengukuran demam dilakukan dengan Termometer yang dipasang di ketiak ataupun dubur.
- Temperatur Normal : 36o - 37,4o C
- Sub Febris : 37,5o - 38,4o C
- Febris/Panas : > 38,5o C
3. Penyakit-penyakit apa yang sering berkaitan dengan demam?
- Demam Berdarah Dengue (DHF)
- Tifus
- Malaria
- Infeksi Saluran Kencing dsb
Demam hanyalah gejala suatu penyakit. Karena sulit mendiagnosa penyebab demam tersebut, biasanya dilakukan pemeriksaan darah pada hari ketiga untuk mengetahuinya.
DEMAM BERDARAH DENGUE
- Penyebab: Virus Dengue
- Penularan: Nyamuk Aedes Aegypty
- Gejala: Menurut Kriteria WHO
- Panas dengan onset (waktu kejadian) yang akut, tinggi, dan menetap 2-7 hari
- Manifestasi perdarahan, termasuk uji torniquet positif
- Hepatomegali
- Syok dengan manifestasi nadi yang cepat dan lemah dengan tekanan nadi yang sempit (20 mmhg atau kurang), atau adanya hipotensi, akral dingin (gelisah)
- Kriteria LAB:
Trombosit ≤ 100.000
Hemokonsentrasi : terdapat kenaikan hct/pcv ≥ 20% pada masa akut dengan masa penyembuhan
1. Apakah digigit nyamuk yang membawa Virus Dengue selalu menjadi demam berdarah?
- Apabila kita terinfeksi oleh Virus Dengue akan mengakibatkan:
- Asimptomatis/tidak ada gejala apa-apa
- Demam tidak spesifik
- Demam Dengue/ Infeksi primer
- Demam Berdarah Dengue/Infeksi sekunder
Perlu diketahui bahwasannya Demam Dengue
yang merupakan infeksi primer (digigit nyamuk yang membawa virus Dengue
yang pertama) biasanya tidak menyebabkan syok sampai meninggalnya
penderita. Baru pada Demam Berdarah Dengue yang
merupakan infeksi sekunder (digigit yang ke dua oleh nyamuk yang membawa
virus Dengue) bisa mengakibatkan syok sampai meninggalnya penderita
tesebut. Oleh karena itu Klinisi/dokter sangat membutuhkan pemeriksaan
untuk mengetahui apakah kasus Demam Dengue (DD) atau Demam Berdarah
Dengue (DBD) pada penderita tsb.
2. Pemeriksaan Lab apakah yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa Penyakit Demam Berdarah?
-Hematology Lengkap/DL
-Ig G dan Ig M DHF
-NS1 Antigen
3. Apa yang diharapkan pada pemeriksaan Hematology Lengkap untuk menegakkan diagnosa Demam Berdarah?
-Nilai Thrombosit Menurun/ Thrombositopenia (< 150.000 )
-Hemokonsentrasi (Hct/Pcv) meningkat
-Nilai Lekosit menurun/Lekopeni
4. Pemeriksaan Ig G dan Ig M DHF
Ada 2 cara pengujian terhadap pemeriksaan Ig G dan Ig M DHF yaitu:
1. Uji Elisa
2. Uji Immunokromatography (Rapid)
Uji Elisa Ig G dan Ig M DHF
Pada pengujian Elisa ini diagnosis DHF dapat dilihat dengan cara:
Membandingkan nilai Rasio IgM dengan IgG DHF.
Cut Off Point Ratio IgM / IgG Infeksi dengue primer-sekunder adalah 1,09
Rasio IgM/IgG > 1,09 InfeksiPrimer
IgM/IgG £ 1,09 Infeksi Sekunder
Uji Immunokhromatography/ Rapid Ig G dan Ig M DHF
Dengue rapid tes (Panbio Pty Ltd
Kelebihan pemeriksaan ini adalah cara
pengerjaannya yang cepat, yaitu sekitar 5-30 menit, walaupun kurang
sensitive dibandingkan cara Elisa.
Interpretasi hasilnya adalah :
-Infeksi Primer bila : IgM +
IgG -
-Infeksi Sekunder bila: IgG + dengan IgM +/-
5. NS1 Antigen
• Biasanya Positive pada hari 1-9
• Sensitivitasnya pada Infeksi
primer 93%, sedang pada Infeksi sekunder 73%, jadi Tes NS1 Ag yang
negative tidak menyingkirkan
diagnosa Demam Berdarah
Penyakit Tifus/Typhoid
- Penyebab : bakteri Salmonella typhi, Paratyphi A,B,C
- Penularan : Fecal-oral, yaitu melalui makanan/minuman yang terkontaminasi oleh Bakteri Salmonella Typhi
1. Apakah Gejala Penyakit Tifus?
- Pada minggu pertama:
keluhan dan gejala menyerupai penyakit
infeksi pada umumnya seperti demam, sakit kepala, mual, muntah, nafsu
makan menurun, sakit perut, diare pada anak-anak atau sulit buang air
pada orang dewasa, suhu tubuh meningkat terutama sore dan malam hari.
- Pada minggu ke dua:
demam yang tinggi terus-menerus, nafas
berbau tak sedap, bibir kering pecah-pecah, lidah ditutupi selaput putih
kotor, pembesaran hati dan limpa dan timbul rasa nyeri bila diraba,
perut kembung. Penderita nampak sakit berat, disertai gangguan kesadaran
dari yang ringan, acuh tak acuh (apatis), sampai berat (koma).
Komplikasi penyakit ini dapat
mengakibatkan perdarahan, kebocoran usus, infeksi selaput usus,
renjatan bronkopnemonia (peradangan paru) dan kelainan di otak.
2. Pemeriksaan Lab apa yang diperlukan untuk mendiagnosa penyakit Tifus?
- Hematology Lengkap
- UL
- SGOT/SGPT
- Widal
- Ig M Salmonella /Tubex/IMBI
- Biakan Kuman
3. Apa yang diharapkan dari pemeriksaan Hematology Lengkap untuk mendukung diagnosa penyakit Tifus?
- Kadar hemoglobin dapat normal atau menurun bila terjadi penyulit perdarahan usus atau perforasi.
- Hitung leukosit sering rendah (leukopenia), tetapi dapat pula normal atau tinggi.
- Hitung jenis leukosit: sering neutropenia dengan limfositosis relatif.
- LED ( Laju Endap Darah ) : Meningkat
- Jumlah trombosit normal atau menurun (trombositopenia).
4. Apa yang diharapkan dari pemeriksaan Urine Lengkap untuk mendukung diagnosa penyakit Tifus?
- Protein: bervariasi dari negatif sampai positif (akibat demam)
- Leukosit dan eritrosit normal; bila meningkat kemungkinan terjadi penyulit.
5. Apa yang diharapkan dari pemeriksaan Fungsi Liver untuk mendukung diagnosa penyakit Tifus?
Fungsi Liver: SGOT dan SGPT
- Enzim hati (SGOT, SGPT) sering meningkat dengan gambaran peradangan sampai hepatitis Akut.
- Pemeriksaan Widal
Pemeriksaan Widal merupakan pemeriksaan
yang banyak diminta oleh dokter untuk menegakkan diagnosa Tifus,
meskipun tes ini banyak kelemahannya.
Merupakan penentuan kadar aglutinasi
antibodi terhadap antigen O dan H dalam darah (antigen O muncul pada
hari ke 6-8, dan antibodi H muncul pada hari ke 10-12).
Pemeriksaan Widal memberikan hasil negatif sampai 30% dari sampel biakan positif penyakit tifus, sehingga hasil tes Widal negatif bukan berarti dapat dipastikan tidak terjadi infeksi.
Pemeriksaan Widal memberikan hasil negatif sampai 30% dari sampel biakan positif penyakit tifus, sehingga hasil tes Widal negatif bukan berarti dapat dipastikan tidak terjadi infeksi.
Pemeriksaan tunggal tes Widal kurang baik karena akan memberikan hasil positif bila terjadi :
- Infeksi berulang karena bakteri Salmonella lainnya
- Imunisasi penyakit tifus sebelumnya
- Infeksi lainnya seperti malaria dan lain-lain
Hasil Tes Widal dipengaruhi oleh :
- Stadium penyakit
- Antibiotika yang diminum
- Immunologis berbeda antara daerah endemis dan non endemis
- Reaksi silang dengan antibodi kuman gram negative lainnya
Kelemahan uji Widal yaitu rendahnya sensitivitas dan spesifisitas serta sulitnya melakukan
interpretasi hasil membatasi
penggunaannya dalam penatalaksanaan penderita demam tifoid, akan tetapi
hasil uji Widal yang positif akan memperkuat dugaan pada tersangka
penderita demam tifoid (penanda infeksi).
Saat ini walaupun telah digunakan
secara luas di seluruh dunia, manfaatnya masih diperdebatkan dan sulit
dijadikan pegangan karena belum ada kesepakatan akan nilai standar
aglutinasi (cut-off point). Untuk mencari standar titer uji Widal
seharusnya ditentukan titer dasar (baseline titer) pada orang sehat di
populasi dimana pada daerah endemis seperti Indonesia akan didapatkan
peningkatan titer antibodi O dan H pada orang-orang sehat.
Nilai Cut Off uji WIDAL secara nasional tidak ada.
Di RSUD Dr Soetomo Surabaya memakai nilai : Antigen O titer > 1/160 dan Antigen H titer > 1/160 untuk menyatakan hasil pemeriksaan tersebut bermakna.
Tes Widal tidak dapat dipakai untuk menentukan kesembuhan penderita,
jadi tidak berguna kalau penderita itu sudah tidak ada keluhan masih
melakukan pemeriksaan widal untuk melihat sembuh maupun kambuhnya
penyakit tsb karena:
* Agl O : hilang dalam 6-12 bulan
* Agl H : hilang dalam 2 tahun
- 6. IDENTIFIKASI KUMAN MELALUI ISOLASI / BIAKAN Gall Kultur
Diagnosis pasti demam tifoid dapat
ditegakkan bila ditemukan bakteri S. typhi dalam biakan dari darah,
urine, feses, sumsum tulang, cairan duodenum atau dari rose spots.
Berkaitan dengan patogenesis penyakit, maka bakteri akan lebih mudah
ditemukan dalam darah dan sumsum tulang pada awal penyakit, sedangkan
pada stadium berikutnya di dalam urine dan feses.
Hasil biakan yang positif memastikan
demam tifoid akan tetapi hasil negatif tidak menyingkirkan demam tifoid,
karena hasilnya tergantung pada beberapa faktor.
Biakan darah terhadap Salmonella
tergantung dari saat pengambilan pada perjalanan penyakit. Beberapa
peneliti melaporkan biakan darah positif 40-80% atau 70-90% dari
penderita pada minggu pertama sakit dan positif 10-50% pada akhir minggu
ketiga. Sensitivitasnya akan menurun pada sampel penderita yang telah
mendapatkan antibiotika dan meningkat sesuai dengan volume darah dan
rasio darah dengan media kultur yang dipakai. Bakteri dalam feses
ditemukan meningkat dari minggu pertama (10-15%) hingga minggu ketiga
(75%) dan turun secara perlahan. Biakan urine positif setelah minggu
pertama.
Walaupun spesifisitasnya tinggi,
pemeriksaan kultur mempunyai sensitivitas yang rendah dan adanya kendala
berupa lamanya waktu yang dibutuhkan (5-7 hari) serta peralatan yang
lebih canggih untuk identifikasi bakteri sehingga tidak praktis dan
tidak tepat untuk dipakai sebagai metode diagnosis baku dalam pelayanan
penderita
7. Pemeriksaan Anti Salmonella typhi IgM Dengan Metode IMBI/Tubex
- Pemeriksaan Anti Salmonella typhi IgM dengan reagen Tubex dilakukan untuk mendeteksi antibody terhadap antigen lipopolisakarida O9 yang sangat spesifik terhadap bakteri Salmonella typhi.
Interpretasi Tes IMBI/Tubex
- Nilai ≤ 2 Negative,Tidak menunjukkan infeksi demam tyfoid aktif
- Nilai 3 Borderline, Tidak dpt disimpulkan. Ulangi pengujian , jika meragukan lakukan sampling ulang bbrp hari kmd
- Nilai 4-5 Positive Infeksi demam tifoid aktif
- Nilai ≥ 6 Indikasi kuat infeksi demam tyfoid aktif
Apa Kelebihan Pemeriksaan Anti Salmonella typhi IgM Dengan Metode IMBI?
- Deteksi infeksi akut lebih dini dan sensitive, karena antibodi IgM muncul paling awal yaitu setelah 3-4 hari terjadinya demam (sensitivitas > 95%).
- Lebih spesifik mendeteksi bakteri Salmonella typhi dibandingkan dengan pemeriksaan Widal, sehingga mampu membedakan secara tepat berbagai infeksi dengan gejala klinis demam (spesifisitas > 93%).
- Memberikan diagnosis yang lebih pasti karena tidak hanya sekedar hasil positif dan negatif saja, tetapi juga dapat menentukan tingkat fase akut infeksi.
- Diagnosis lebih cepat, sehingga keputusan pengobatan dapat segera diberikan.
- Hanya memerlukan pemeriksaan tunggal dengan akurasi yang lebih tinggi dibandingkan Widal serta sudah diuji di beberapa daerah endemic penyakit tifus.
8. PCR Salmonella
- Pada cara ini dilakukan perbanyakan DNA kuman yang kemudian diindentifikasi dengan DNA probe yang spesifik. Kelebihan uji ini dapat mendeteksi kuman yang terdapat dalam jumlah sedikit (sensitifitas tinggi) serta kekhasan (spesifitas) yang tinggi pula. Spesimen yang digunakan dapat berupa darah, urin, cairan tubuh lainnya serta jaringan biopsi.
MALARIA
- Penyebab : parasit plasmodium
- Penularan : melalui gigitan nyamuk Anopheles yang membawa parasit
- Gejala Malaria :
menggigil, demam > 37,5 - 40 C (pola
demam periodik berhubungan dengan tipe malaria), berkeringat, sering
disertai sakit kepala, mual, muntah, kadang-kadang diare dan nyeri otot
atau pegal-pegal pada orang dewasa, terdapat pembesaran limpa dan hati,
dll
Apakah pemeriksaan Lab untuk menegakkan diagnosis Malaria?
- ICT Malaria
- Hapusan darah dan Tetes Tebal
ICT MALARIA
ICT Malaria ( ICT= tes imunokromatografi) dapat dipakai untuk:
Membedakan jenis Plasmodium dari
penyakit malaria yang menginfeksi seperti Plasmodium falciparum yang
dapat menjadi berat yaitu malaria serebral/otak hingga meninggal dunia
atau jenis Plasmodium yang lain seperti Plasmodium vivax, ovale,
malariae.
HAPUSAN MALARIA
- Pemeriksaan ini untuk melihat jenis morfologi dari Plasmodiumnya, apakah bentuk cincin, trofosoit, sizont, gametosit yang penting untuk pengobatan pasien maupun untuk memperkirakan menular/tidak.
Sebenarnya banyak sekali
penyakit-penyakit yang berhubungan dengan demam, tapi memang hanya
ketiga penyakit ini yang penulis bahas karena pasien yang datang
kebanyakan berhubungan dengan ketiga penyakit tsb diatas. Mudah-mudahan
lain waktu akan penulis bahas.
terimakasih nih pembahasannya...
BalasHapushttp://tokoonlineobat.com/obat-demam-tifoid-alami/
Halo mau tanya, ada gak pemeriksaan kimia darah yang berarti khusus pada penyakit malaria? Tq sebelumnya
BalasHapus